Disuatu tempat, hiduplah seorang pemuda yang bijaksana dan pandai berburu. Karna sikap nya ini sampai lah di telinga Sang raja. Karena Sang Raja gemar berburu juga maka sang raja memerintah kan prajurit nya untuk mencari si pemuda untuk menghadap sang raja.
Singkat cerita, pemuda tersebut diangkat mejadi penasehat raja dan teman untuk berburu. Berkat keahlian si pemuda, Banyak keputusan-keputusan penting yang bijaksana.
Suatu hari ketika sang raja sedang berburu, secara tak sengaja pedang sang raja mengenai diri nya sendiri sehingga salah satu jari nya terputus. Teriakan sang raja mengakhiri perburuan di waktu itu. Setelah beberapa hari luka sang raja telah sembuh, tapi beliau sangat bingung dan putus asa dengan kehilangan salah satu jari nya itu.
Melihat sang raja yang murung, si pemuda merasa iba. Tak hanya diam dengan kearifan nya sipemuda memberikan motivasi agar sang raja tidak lagi murung.
Sang raja tidak langsung menerima "petuah-petuah"si pemuda,bahkan geram.
"Sabar tuan.. ini pasti yang terbaik untuk anda, segala sesuatu yang kita capai atau kita dapatkan pasti itu yang terbaik untuk kita walau pun tidak sesuai dengan keinginan kita" ucap si pemuda berusaha menenenang kan sang raja.
"Yang terbaik ?!? Apa buktinya ??? dan bagai mana saya bisa sabar, bagai mana saya bisa tenang dengan keadaan tangan saya seperti ini!!", jawab si raja dengan sangat marahnya,tak hanya itu karena kemarahan sang raja si pemuda pun di masukan ke dalam tahanan.
beberapa hari berselang sang raja menghampiri si pemuda dan berkata "Bagai mana kamu di sana, apa masih bisa sabar, apa itu yang terbaik untuk mu???"
dengan tenang si pemuda menjawab, "Tentu saja ini adalah yang terbaik buat saya".
Dengan sangat kesal beliau pun meninggal kan pemuda tersebut dan pergi berburu sendirian. Di tengah perburuan nya beilau melihat ada kelinci hutan, diikuti lah target buruannya itu sampai tak terasa masuk jauh ke tengah hutan. Tiba-tba sang raja masuk kedalam perangkap dan tidak bisa keluar.
"Tolong... tolong..." teriak sang raja dengan keras dan berulang. Hingga pagi menjelang tak satu pun yang mendengar. Beberapa saat kemudian muncul segerombolan orang, ternyata gerombolan tersebut adalah gerombolan suku kanibal.
"Matilah aku.." gerutu sang raja, sambil melihat gerombolan tersebut menghampirinya.
tak lama kemudian ketua suku kanibal tersebut melihat sang raja merhatikan dengan seksama dan ternyata ketua kanibal melihat jari raja yang tidak utuh.
"Orang ini tidak cocok untuk kita jadikan santapan, tubuh nya sudah tidak utuh, lepaskan saja orang ini" teriak ketua suku kepada anggota suku nya.
Dengan nafas terengah-engah dan terpincang-pincang sang raja berlari kembali ke istana langsung menemui si pemuda yang telah di jebloskannya ke penjara.
"Ternyata kamu benar, segala yang kita dapat kan adalah yang terbaik, meski terkadang tidak sesuai keingin kita." kata sang raja dengan ter engah-engah nya, sambil membebaskan si pemuda tadi.
"Kemarin hampir saja saya jadi santapan para suku kanibal, karena jari saya tidak utuh maka saya di lepaskan nya. maafkan saya telah berbuat tidak bijak" lanjut sang raja.
"Tidak usah minta maaf, karna ini sudah jalan yang terbaik untuk kita. Kalau saja baginda tidak memenjarakan saya, pasti kita berdua yang terkena perangkap di hutan dan karna tubauh saya utuh maka saya yang akan mati." dengan bijak nya si pemuda menjawab.
Jangan pernah berhenti ber syukur...
Ceritainspirasiku.blogspot.com
kiriman selly, Kurvasius
Singkat cerita, pemuda tersebut diangkat mejadi penasehat raja dan teman untuk berburu. Berkat keahlian si pemuda, Banyak keputusan-keputusan penting yang bijaksana.
Suatu hari ketika sang raja sedang berburu, secara tak sengaja pedang sang raja mengenai diri nya sendiri sehingga salah satu jari nya terputus. Teriakan sang raja mengakhiri perburuan di waktu itu. Setelah beberapa hari luka sang raja telah sembuh, tapi beliau sangat bingung dan putus asa dengan kehilangan salah satu jari nya itu.
Melihat sang raja yang murung, si pemuda merasa iba. Tak hanya diam dengan kearifan nya sipemuda memberikan motivasi agar sang raja tidak lagi murung.
Sang raja tidak langsung menerima "petuah-petuah"si pemuda,bahkan geram.
"Sabar tuan.. ini pasti yang terbaik untuk anda, segala sesuatu yang kita capai atau kita dapatkan pasti itu yang terbaik untuk kita walau pun tidak sesuai dengan keinginan kita" ucap si pemuda berusaha menenenang kan sang raja.
"Yang terbaik ?!? Apa buktinya ??? dan bagai mana saya bisa sabar, bagai mana saya bisa tenang dengan keadaan tangan saya seperti ini!!", jawab si raja dengan sangat marahnya,tak hanya itu karena kemarahan sang raja si pemuda pun di masukan ke dalam tahanan.
beberapa hari berselang sang raja menghampiri si pemuda dan berkata "Bagai mana kamu di sana, apa masih bisa sabar, apa itu yang terbaik untuk mu???"
dengan tenang si pemuda menjawab, "Tentu saja ini adalah yang terbaik buat saya".
Dengan sangat kesal beliau pun meninggal kan pemuda tersebut dan pergi berburu sendirian. Di tengah perburuan nya beilau melihat ada kelinci hutan, diikuti lah target buruannya itu sampai tak terasa masuk jauh ke tengah hutan. Tiba-tba sang raja masuk kedalam perangkap dan tidak bisa keluar.
"Tolong... tolong..." teriak sang raja dengan keras dan berulang. Hingga pagi menjelang tak satu pun yang mendengar. Beberapa saat kemudian muncul segerombolan orang, ternyata gerombolan tersebut adalah gerombolan suku kanibal.
"Matilah aku.." gerutu sang raja, sambil melihat gerombolan tersebut menghampirinya.
tak lama kemudian ketua suku kanibal tersebut melihat sang raja merhatikan dengan seksama dan ternyata ketua kanibal melihat jari raja yang tidak utuh.
"Orang ini tidak cocok untuk kita jadikan santapan, tubuh nya sudah tidak utuh, lepaskan saja orang ini" teriak ketua suku kepada anggota suku nya.
Dengan nafas terengah-engah dan terpincang-pincang sang raja berlari kembali ke istana langsung menemui si pemuda yang telah di jebloskannya ke penjara.
"Ternyata kamu benar, segala yang kita dapat kan adalah yang terbaik, meski terkadang tidak sesuai keingin kita." kata sang raja dengan ter engah-engah nya, sambil membebaskan si pemuda tadi.
"Kemarin hampir saja saya jadi santapan para suku kanibal, karena jari saya tidak utuh maka saya di lepaskan nya. maafkan saya telah berbuat tidak bijak" lanjut sang raja.
"Tidak usah minta maaf, karna ini sudah jalan yang terbaik untuk kita. Kalau saja baginda tidak memenjarakan saya, pasti kita berdua yang terkena perangkap di hutan dan karna tubauh saya utuh maka saya yang akan mati." dengan bijak nya si pemuda menjawab.
***
Terkadang kita sering lupa untuk menyukuri apa yang telah kita capai dan kita dapat kan, sering kali kita mengeluh dengan hasil yang tidak sesuai dengan yang kita inginka. Dari cerita di atas dapat kita ambil hikmah bahwa apa yang kita dapat kan harus selalu disukuri, karena yang kita dapat kan pasti itu hasil yang terbaik bagi kita, walau pun tidak sesuai dengan yang kita harapkan.Jangan pernah berhenti ber syukur...
Ceritainspirasiku.blogspot.com
kiriman selly, Kurvasius
Comments